Rabu, 05 Agustus 2015

Rawa Pening: Mengobati Kepala Pening

Tahun 2014 memang tahun penuh trip. Sebagai mahasiswa kuli, saya memang butuh refreshing untuk mengobati kepala yang pening akibat kesibukan kuliah. Saat sedang libur semester 6, saya mencoba mengasingkan diri ke Semarang. Ini merupakan solo travelling kedua saya setelah perjalanan ke Trowulan. Di Semarang, saya sudah janjian dengan teman SMA saya yaitu Raymond. Kebetulan Raymond sedang kuliah di Universitas Diponegoro dan nge-kos di daerah Tembalang, Semarang selatan.

Perjalanan saya mulai pada 4 Juni 2014. Saya menggunakan Kereta Matarmaja dari Stasiun Pasar Senen. Tarif kereta seharga 65 ribu rupiah. Kereta berangkat pukul 3 sore. Di dalam kereta, kebetulan saya satu tempat duduk juga dengan mahasiswa Undip (waduh saya lupa namanya). Dia memberikan saya beberapa rekomendasi tempat wisata di sekitar Semarang dan transportasi untuk menuju ke sana.


Kereta sampai di Stasiun Poncol lebih cepat dari jadwal. kurang dari jam 9 malam, saya sudah sampai di Semarang. Di stasiun, saya dijemput oleh Raymond menggunakan sepeda motor.

Keesokan harinya (5 Juni 2014), saya bangun kesiangan. Saya bangun pukul 6 pagi. Loh kok kesiangan sih? Hehehe, jadi kalo di Semarang, jam 6 pagi saja, matahari letaknya sudah hampir di atas kepala. Memang lumayan aneh pergerakan matahari di daerah ini hehehe. Pagi itu, saya berencana untuk mengunjungi Rawa Pening dan Ambarawa. Sayang sekali Raymond tidak bisa ikut dengan saya karena harus kuliah. Gapapa, solo travelling is not that bad hahaha.

Rawa Pening terletak sekitar 30 km dari Kota Semarang. Tempat ini merupakan danau alami yang berada di Kabupaten Semarang. Untuk mengunjungi Rawa Pening dari Semarang, wisatawan dapat menggunakan angkutan umum dari Terminal Banyumanik, Tembalang. Saya menaiki bus yang menuju ke Ambarawa (tarif bus 8 ribu rupiah). Ada dua tempat wisata di Rawa Pening, yaitu Bukit Cinta (ini yang paling terkenal) dan Kampung Rawa. Jangan lupa untuk bilang ke kernet bus mengenai tujuan kalian. Nantinya kernet bus akan menurunkan kita di pertigaan Ambarawa.

Dari pertigaan Ambarawa, kita harus menyambung angkot lagi. Saya memilih untuk menuju ke Bukit Cinta. Oleh karena itu, saya menaiki angkot kecil warna hijau yang menuju ke Jalan Lingkar Ambarawa. Jika kalian ingin ke Kampung Rawa, maka angkotnya beda lagi. Tarif angkot dari pertigaan Ambarawa ke Bukit Cinta sekitar 4 ribu rupiah. Bukit Cinta terletak di pinggir jalan sehingga tidak sulit untuk menemukannya.
Pintu masuk obyek wisata Bukit Cinta


Kebetulan saat itu sedang tidak ada petugas tiket, sehingga saya bisa masuk secara gratis (rejeki anak soleh). Saya tiba jam 9 pagi sehingga sedikit sekali pengunjung yang datang. Untuk menikmati Rawa Pening, pengunjung dapat menaiki perahu untuk mengelilingi danau ini. Tarif perahu 50 ribu untuk 30 menit. Saya pun akhirnya menaiki perahu. Karena saya cuma sendiri, maka perahu ini serasa milik sendiri hehehehe. Selama berada di perahu, saya dapat menikmati pemandangan Danau yang indah dan beberapa nelayan yang masih beraktivitas.






Sekedar tips, kata bapak-bapak penyedia jasa perahu, sebaiknya datang ke Rawa Pening saat masih pagi, sekitar jam 6 atau 7 pagi, karena kita dapat melihat Gunung Telomoyo serta banyak aktivitas nelayan. Sekian trip Rawa Pening saya kali ini. kepala saya sudah tidak pening lagi karena keindahannya. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar