Kegiatan wisata menjadi salah satu tren yang dilakukan
masyarakat Indonesia dalam dekade terakhir. Salah satu jenis wisata yang
diminati ialah wisata alam. Indonesia memang dikaruniai keindahan alam yang
luar biasa, sehingga wisata alam menjadi salah satu wisata unggulan di tanah
air. Alam menyediakan berbagai lanskap yang menawan, mulai dari pegunungan,
hutan, hingga pantai. Tentu saja, mata akan dimanjakan dengan panorama yang
disediakan oleh alam.
Gunung, hutan, atau pantai dapat menjadi pilihan bagi
penggemar wisata alam. Namun, bagaimana jadinya apabila kita ingin melihat
banyak bentang alam dalam satu tempat? Jawabannya dapat kita temukan di Taman
Nasional Baluran. Baluran merupakan Taman Nasional yang terletak di Kabupaten
Sitobondo, Provinsi Jawa Timur. Baluran memiliki ekosistem yang lengkap. Kita
dapat menemukan ekosistem pegunungan, hutan hujan tropis, savana, hingga
ekosistem pesisir di tempat ini. Sekitar 40 persen vegetasi Baluran merupakan
padang savana, sehingga tempat ini kerap dijuluki Africa van Java. Baluran juga merupakan rumah bagi satwa liar
seperti banteng, rusa, atau macan tutul. Mengunjungi tempat ini sangat cocok
untuk merasakan kehidupan liar di alam bebas.
Alangkah beruntungnya saya dapat berkesempatan berkunjung ke tempat ini. Trip Baluran merupakan kelanjutan dari trip Kawah Ijen yang telah saya lakukan sehari sebelumnya. Taman Nasional Baluran biasanya memang dikunjungi wisatawan setelah mengunjungi Kawah Ijen. Jaraknya yang tidak terlalu jauh membuat kedua obyek wisata ini ibarat satu paket untuk dikunjungi.
Tidak perlu khawatir untuk mencari penginapan di
sekitar Baluran. Sudah ada beberapa warga setempat yang membuka homestay sebagai tempat menginap. Tarif
per kamar sekitar 75 ribu rupiah/malam. Apabila pergi dengan rombongan besar,
wisatawan juga dapat menyewa satu rumah homestay
untuk menghemat biaya. Tarif per rumah sekitar 700 ribu rupiah/malam. Apabila
hobi berkemah, maka wisatawan juga dapat mendirikan tenda di dalam area Taman
Nasional. Tentu harus mendapat ijin dari petugas Taman Nasional.
Untuk berkunjung ke Baluran, wisatawan dapat memulai
perjalanan dari Surabaya atau Banyuwangi. Wisatawan dapat menggunakan kendaraan
pribadi atau transportasi umum. Dari Surabaya, wisatawan dapat menaiki bus umum
yang menuju ke arah Situbondo. Wisatawan juga dapat mencarter mobil dari
Surabaya dengan tarif sekitar 750 ribu rupiah. Jarak Surabaya-Baluran sekitar
270 km dan dapat ditempuh dalam waktu kurang-lebih enam jam. Apabila wisatawan
berangkat dari Banyuwangi, maka jaraknya lebih dekat, sekitar 40-50 km. Banyak
angkutan umum yang dapat digunakan untuk menuju ke Baluran dari Banyuwangi.
Gerbang Taman Nasional Baluran terletak persis di sisi jalan Pantai Utara
Situbondo, sehingga tidak sulit untuk menemukannya.
Sebelum memasuki Baluran, seluruh anggota tim melakukan briefing pada malam harinya. Karena banyak dari tim yang merupakan fotografer, kami memutuskan Baluran sebagai obyek fotografi, bukan sekedar tempat untuk jalan-jalan. Kebetulan seluruh anggota membawa kamera, sehingga kegiatan fotografi merupakan hal yang cocok. Bang Rian selaku team leader memberi arahan mengenai rincian kegiatan yang akan kami lakukan keesokan harinya di Baluran. Kebetulan Bang Rian dan beberapa anggota tim sudah pernah mengunjungi Baluran,sehingga paham seluk-beluk Baluran.
Suasana briefing
Taman Nasional Baluran memiliki area yang relatif
luas, sekitar 25.000 ha. Dibutuhkan kendaraan untuk dapat mengeksplor berbagai
titik yang ada di tempat ini. Bila tidak membawa kendaraan pribadi, wisatawan
dapat menyewa sepeda motor. Ada beberapa warga sekitar yang membuka usaha
penyewaan sepeda motor untuk wisatawan. Tarif penyewaan untuk satu sepeda motor
sebesar 50 ribu rupiah/hari dan sudah termasuk bahan bakarnya. Anggota kami ada yang menggunakan mobil pribadi dan motor sewaan. Untuk mengeksplor Baluran, pengunjung sebaiknya menggunakan kendaraan. Jalan kaki bukanlah pilihan karena jarak yang cukup jauh. Satu motor kami pakai untuk 2 orang. Kami juga telah memesan nasi bungkus di warung dekat homestay untuk bekal di esok hari. Karena di Baluran, warung hanya ada di pantai Bama, sehingga ada baiknya pengunjung membawa bekal.
Ada beberapa titik yang akan kami kunjungi di Taman
Nasional Baluran, yaitu:
1.
Savana Bekol dan Semiang
Bekol dan Semiang merupakan padang savana yang menjadi
ciri khas Baluran. Jarak dari pos pendaftaran ke savana kurang lebih sejauh 14
km. Banyak satwa liar seperti rusa, merak, atau banteng yang dapat dijumpai di
sini. Wisatawan dapat melihat gagahnya Gunung Baluran dari savana. Terdapat
pula tempat penangkaran banteng jawa di sini. Fasilitas yang tersedia di sini adalah
wisma peneliti, wisma tamu, dan menara pandang.
2. Pantai Bama
Pantai Bama berjarak sekitar 4 km dari savana Bekol.
Pantai ini dihiasi batu karang yang membuat pantai menjadi makin menawan.
Banyak aktivitas yang dapat dilakukan di Pantai ini, mulai dari memancing, snorkling, atau sekedar melihat pantai
dan hutan mangrove.
3. Manting dan Air Kacip
Tempat ini tidak begitu jauh dari Pantai Bama. Daerah
ini merupakan hutan hujan tropis. Wisatawan dapat mengamati kehidupan alam liar
di dalam hutan. Di sini juga terdapat sumber air yang tidak pernah kering
sepanjang tahun.
Peta Taman Nasional Baluran
www.geocities.ws
Perjalanan kami dimulai pada tanggal 27 Januari 2014. Kami berangkat dari homestay pukul 04.00 WIB. Kami berangkat pagi supaya dapat menikmati sunrise. Pintu masuk Baluran hanya terletak 500 meter dari homestay kami. Baluran merupakan areal konservasi yang juga
diperuntukkan sebagai tempat wisata. Sebelum memasuki Taman Nasional, wisatawan
harus melapor ke pos pendaftaran. Ada tarif yang dikenakan kepada para
pengunjung, sebagai berikut:
Setelah mengurus registrasi, kami mulai berkendara memasuki Baluran. Baluran memang benar-benar alam liar. Jangan kaget apabila banyak burung merak yang lalu lalang saat kalian berkendara.
-Tarif masuk: 5 ribu rupiah/orang,
-Tarif masuk motor: 5 ribu rupiah/motor,
-Tarif masuk mobil: 10 ribu rupiah/mobil,
-Tarif masuk wisatawan mancanegara: 150 ribu
rupiah/orang
Tarif di atas hanya berlaku untuk hari Senin sampai
Sabtu. Apabila wisatawan berkunjung pada hari Minggu, ada kenaikan tarif
sebesar 50 persen.
Setelah mengurus registrasi, kami mulai berkendara memasuki Baluran. Baluran memang benar-benar alam liar. Jangan kaget apabila banyak burung merak yang lalu lalang saat kalian berkendara.
Saya naik motor bareng Fatia
Spot pertama yang kami singgahi adalah savana Bekol. Karena datang pagi-pagi, maka kami dapat melihat sunrise. Di sini kita juga dapat melihat Gunung Baluran yang terlihat gagah.
Sunrise di Savana Bekol
Gunung Baluran terlihat gagah
Difotoin Bang Rian
Karena banyak yang berprofesi sebagai fotografer, maka mereka memberikan jasa potret gratis bagi kami-kami yang bukan fotografer (hihihii asik ya). Setelah berfoto di spot ini, kami lanjut ke tempat penangkaran Banteng jawa (Bos javanicus) di Semiang.
.
Dari penangkaran Banteng, kami lanjut eksplor savana lagi. Kami berharap ada satwa liar yang dapat difoto. Alhamdulilah. Di perjalanan, kami menemukan beberapa ekor rusa.
Dari spot ini, kami lanjut ke Pantai Bama. Baluran memang lengkap, Kita bisa menikmati gunung, savana, hutan hujan tropis, dan pantai sekaligus. Kami memarkir kendaraan di Pantai Bama. Sesuai rencana, kami mau berburu satwa di hutan, eh maksudnya berburu foto satwa hehehe. Penelusuran hutan pun kami mulai. Untuk menelusuri hutan, ada baiknya kita menggunakan lotion antinyamuk supaya kita tidak mendonorkan darah kita ke nyamuk-nyamuk nakal itu. Di hutan, kami menemukan beberapa satwa, seperti monyet dan burung.
Setelah menelusuri hutan, kami bergerak ke arah pesisir. Pemandangan Pantai Bama benar-benar menawan. Pantai di sini sepi dan alamnya masih terjaga. Banyak terdapat batu karang yang memperindah pantai.
Begitulah sedikit pengalaman saya di Baluran. Menurut saya, Baluran sangat cocok untuk dikunjungi karena menawarkan beberapa spot indah dalam satu tempat. Kebersamaan dari para tim juga luar biasa, yang mana tidak ada sekat. Sekedar saran, sebaiknya Anda mengunjungi Baluran saat musim kemarau karena savana di musim itu terlihat lebih kering dan indah. Sekian cerita dari saya, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar