Jumat, 07 Agustus 2015

Little China di Sam Poo Kong

Kota Semarang memang kota yang penuh dengan peradaban. Bagi penggemar wisata sejarah, Kota Semarang dapat menjadi salah satu destinasi yang patut dicoba. Banyak peninggalan sejarah dan budaya di Kota Semarang. Saat saya mengunjungi Kota ini, saya juga menyempatkan diri untuk melihat peninggalan sejarah dan budaya yang ada di sini. Saya mengunjungi salah satu Kelenteng terkenal di Indonesia, yaitu Kelenteng Sam Poo Kong. Kelenteng ini terletak di Jalan Simongan, Kota Semarang. 

Keberadaan Kelenteng ini sangat terkait dengan kisah seorang pelaut Muslim Tiongkok, yaitu Laksamana Cheng Ho yang berasal dari Dinasti Ming, Tongkok. Pada tahun 1401, Laksamana Cheng Ho berlabuh di Semarang dan membangun Masjid untuk beribadah. Pada akhirnya, kompleks Masjid ini menjadi Kelenteng yang dapat kita lihat saat ini.

Patung Laksamana Cheng Ho di Kelenteng Sam Poo Kong

Tarif masuk Kelenteng Sam Poo Kong sebesar 3 ribu rupiah per orang. Ada beberapa kelenteng di kompleks ini. Bangunan kelenteng berarsitektur Tiongkok, sehingga saya seperti berada di Tiongkok kala itu. Jika ingin masuk ke dalam Kelenteng, maka pengunjung harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar 15 ribu rupiah per orang. Karena saya tidak ingin masuk, maka saya melihat keindahannya saja dari luar Kelenteng.



Saya ditemani teman SMA saya, Raymond.

Pose dulu untuk bukti bahwa saya pernah ke sini hehehe.

Mengunjungi Kelenteng ini menjadi salah satu rangkaian city tour apabila berwisata ke Kota Semarang. Kota Semarang memang terkenal akan wisata budaya dan sejarah. Maklum, Semarang memiliki letak yang strategis, yaitu di pantai utara Pulau Jawa. Sedari dulu, banyak saudagar asing yang berlabuh di sini, sehingga terjadi pertemuan lintas budaya. Selain itu, Kota Semarang merupakan salah satu basis pemerintahan Belanda selama masa kolonial. Tidak heran apabila terdapat banyak peninggalan budaya dan sejarah di Kota ini. Penduduknya pun terdiri dari berbagai etnis dan agama. Semuanya berbaur menjadi satu dalam keberagaman. Benar-benar kota yang indah. Mungkin bisa disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Sekian perjalanan singkat saya di Sam Poo Kong. Saya harus segera ke Stasiun Poncol karena saya sudah ditunggu kereta (ya keleuss). Sampai jumpa di perjalanan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar